Sebelum membahas lebih jauh, kita pasti sering mendengar istilah kondensasi ? Kebanyakan, pasti langsung membayangkan tangki minyak tempat biasanya terjadinya kondensasi dimana air terkumpul karena kondensasi tersebut . Namun kebanyakan dari kita juga sepertinya lupa kalau kondensasi juga terjadi di dalam Pipa minyak. Padahal perubahan temperatur di pipa, sebagai penyebab utama kondensasi, justru lebih banyak terjadi karena massa yang kecil dan luas area penampangnya lebih banyak. Air yang terkondensasi pada pipa, jika tidak dibersihkan akan menyebabkan kotoran seperti karat dan lumpur berkembang.
Menurut bulletin The Gramgram #4, kita harus membuat minyak
yang mengalir melakukannnya (membersihkan pipa). Desain dan jaga flow velocity (kecepatan alir) minyak
sehingga dapat membersihkan pipa. The Gramgram merekomendasikan paling tidak 6
feet / detik atau sekitar 1,83 meter/ detik.
Sebagai contoh, suatu depot perusahaan minyak yang disuply menggunakan
bridger. Loading Rack (Loading Point /
LDP) di depot menggunakan loading arm. Sebuah filter separator terletak 30
meter dari LDP. Sekitar 21 meter pipanya
berukuran 8 inch dan terletak di bawah tanah, sisanya 9 meter berukuran 12 inch
berada di atas tanah. Minyak yang mengalir tersebut juga melalui clay filter sebelum memasuki filter
separator. Sekian lama, hasil colorimetric B2 (ASTM D2276) –hasil yang bagus.
Minyak yang keluar dari bridger pun selalu dilakukan test.
Namun kemudian ditemukan peningkatan jumlah partikel pada
ember hingga minyak dari bridger ditolak. Hasil Colorimetric test tetap baik berdasarkan
penunjukan warnanya. Setelah mengecek sistemnya ditemukan partikel pada LDP. Pipa
ukuran 12 inch dibuka, ¾ bagian bagian permukanaan pipa penuh oleh partikel!
Perhitungan menunjukkan velocity
pipa 12 inch pada flow rate 1200
GPM hanya 3,4 feet per detik. Namun, karena alasan relaksasi muatan listrik
statis bagian teknik menurunkan flow rate
hingga 550 GPM. Laju alir yang rendah ini menyebabkan kecepatan alir (velocity) rendah sekitar 1,6 feet per
detik. Inilah yang menyebabkan kotoran pada pipa seperti yang sudah dijelaskan
di atas.
Bagaimana cara cepat menghitung Kecepatan Alir (velocity) ?
Rumusnya adalah V =
0,408 x GPM / d2
Contoh : Pipa ukuran 6 inch, mempunyai flow rate 360 GPM.
Maka, V = 0,4085 x 360 / 62 = 4 feet per second.
Atau berarti masih kurang 2 feet per second untuk mencapai
nilai rekomendasi minimum 6 feet per second. Dan untuk mencapainya dapat dengan
mengecilkan diameter pipa atau menaikkan flow
rate.
Bagaimana jika kita menginginkan rumus untuk satuan flow rate Liter Per Menit (LPM) dan
satuan panjang Meter ?
Rumusnya adalah V = 0,033 LPM / d2
Didapat dengan mengubah satuan liter ke gallon dikalikan
0,408 = 0,408 x 0,264 = 0,108. Kemudian ubah angka tersebut ke satuan meter =
0,109 x 0,305 = 0,033.
Ref : The Gramgrams #4
Ref : The Gramgrams #4
Thank infonya Blog yg sangat membantu akhirnya ketemu, boleh bertanya utk satuannya kok nggk di ikut sertakan ya Mas..? lalu konversi 0.0408 dan 0.033 itu apakah luas penampang pipa..? mohon pencerahannya, lg belajar Mas, hehehe.
ReplyDelete@ shabiruke: kalau konversi 0.3048 mungkin mas, itu konversi dati ft/s ke m/s saja
ReplyDeleteadmin:
adakah standar untuk velocity di header pipa?
jika di suction pompa 2-3 ft/s dan di discharge pompa 6 - 9 ft/s sesuai dengan API 14 E (CMIIW)
Mohon izin nanya om...
ReplyDeleteSaya ada trip tank ukuran 20ft x 8ft x tinggi 8ft . 1ft dari lantai terpasang pipa 3 inchi sepanjang 30ft.
Pertanyaan saya : berapa velocity air di dlm pipa jika trip tank berisi penuh??
Terimakasih...
terima kasih ilmunya
ReplyDelete