Banyak fitur safety yang tersedia
pada kendaraan pengisian pesawat, Refueller maupun Hydrant Dispenser. Fitur tersebut
baik yang ditambahkan pada kendaraan seperti
APAR (fire extinguisher) dan
juga Material Lindungan Lingkungan seperti Absorbent, maupun fitur yang built-in, seperti Interlock yang akan
melindungi kendaraan dari pergerakan pada kondisi tidak aman, dan Bonding
cable yang akan mencegah beda potensial antara kendaraan dengan pesawat
sehingga mengurangi bahaya api.
Selain itu ada juga fitur safety khusus
untuk kualitas minyak yang mengalir, seperti Fuel Filter yang akan mencegah kontaminasi Avtur dari
partikel padat maupun air supaya tidak masuk ke dalam pesawat, dilengkapi juga
dengan DP Gauge sebagai
indikator performa filter tersebut. Dan juga ada Hose end Strainer, yang letaknya pada ujung selang
kendaraan pengisian sebagai perlindungan terakhir untuk mencegah partikel padat
untuk lewat ke dalam pesawat.
Dan selain semua fitur safety
tersebut di atas ada lagi fitur yang tidak kalah pentingnya bagi safety pesawat dan kendaraan yaitu Pressure
Control. Fungsi utamanya
adalah menjaga pressure yang akan masuk
ke dalam pesawat agar tidak merusak valve tangki pesawat termasuk karena
tekanan kejut (surge pressure) yang
mungkin terjadi pada keadaan emergency
oleh karena valve di tangki pesawat
menutup dengan cepat.
Meskipun sangat penting, karena cara kerjanya tidak dengan
mudah terlihat secara fisik, memang agak membutuhkan sedikit usaha untuk
memahaminya. Oleh karenanya, melalui tulisan ini kita akan mencoba membahasnya.
Perlu diketahui ada beberapa
jenis equipment tersedia di pasaran.
Dan karena yang paling banyak dipakai oleh Pertamina Aviasi adalah keluaran J.C
Carter, maka kita akan membatasi tulisan ini untuk merk tersebut.
Sistem Pressure Control
Hose End Pressure Control Valve
buletin The Gramgram #33
mengatakan, Hose End pressure Control
Valve (HECV) adalah seperti “pintu” pada pacuan kuda. Selain pintu sebagai
pengaman, kita bisa mengikat kuda dengan tali pada tiang. Anggap “tali” sebagai
on-board pressure control valve pada
kendaraan pengisian, atau yang kita kenal dengan Secondary pressure Control Valve (SPCV). Pada refueller SPCV bisa
berupa bypass control valve pompa,
sedangkan pada Hydrant Dispenser, SPCV terletak di Hydrant Input Coupler. Kebanyakan spesifikasi peralatan sekarang
mensyaratkan ada dua fuelling pressure
control yang terpisah; yang satu mem-back
up lainnya jika terjadi failure. Tentu
saja pintu dan tali memberikan hasil yang lebih baik.
HECV mulai digunakan pada tahun 1960-an ketika angka refuelling
meningkat dan industri menyadari belum memberikan cukup perhatian pada pressure control¸dan pada khususnya,
mencegah surge pressure (hentakan)
pada pesawat.
Sebelum kita menjelaskan
bagaimana cara kerjanya, kita harus mengetahui bahwa untuk mengukur sesuatu
(panjang, tekanan, berat, dll), kita harus punya starting point, kita tidak
akan mengukur tinggi badan dimulai dari hidung. Jika ingin mengukur pressure pada fuel system, starting point yang
paling logis adalah atmospheric pressure (tekanan
atmosfir). Jika pressure gauge membaca 100 psi, itu berarti 100 psi di atas atmospheric pressure. (kita mungkin
ingat dengan rumus psia = psig + 1 atm).
Jika HECV valve seharusnya mengontrol 45 psi, berarti 45 psi di atas atmospheric pressure. Tapi, bagaimana valve tahu atmospheric pressure ? kita harus memberitahukannya (HECV) melalui Vent
Port (lubang pernapasan). Lihat gambar sebelah. Fuel pressure tersebut diukur dari seberapa banyak spring tertekan.
Setelah kita mengetahui cara
kerja HECV valve tersebut, penting untuk diketahui bahwa jika hanya karena
terjadi kebocoran (ada minyak yang keluar dari vent port), jangan sekali-kali menutup Vent Port tersebut, karena akan menyebabkan HECV valve tidak
bekerja dengan baik, ia tidak bisa mengetahui atmospheric pressure. Sebaiknya laporkan ke bagian teknik untuk
mengganti seal B.
Kembali ke bahasan awal mengenai “Pintu”
sebagai HECV dan “Tali” sebagai SPCV. Secara periodik, kita harus menguji
performa keduanya. Tidak terlalu sulit untuk mengetes HECV karena yang kita
butuhkan hanya pressure gauge pada
sisi nozzle.
Bagaimana cara menguji SPCV akan lebih sulit karena tidak ada tempat yang pas untuk menaruh pressure gauge. Yang harus kita lakukan adalah mensimulasikan kegagalan HECV dan melihat apakah nozzle pressure yang keluar dari ujung selang dapat dikontrol oleh SPCV itu sendiri, yaitu dengan menggunakan Block-Out device. Apa itu Nozzle Pressure akan kita bahas nanti.
Kesimpulannya, dapat kita katakan salah satu fitur terbaik HECV adalah sebagai surge pressure control. Pada fuelling nozzle (underwing coupling) dimana ditempatkan, ia akan mengetahui segera jika internal valve pada pesawat telah ditutup, sehingga HECV juga akan menutup dengan cepat.
Venturi dan Nozzle Pressure
Dan jika ada aliran, tekanan di C
akan hampir sama dengan di A, dikurangi friction
loss (kerugian gesekan). Tetapi, tekanan di B akan jauh lebih kecil
daripada di C. Alasannya karena kita mengubah sebagian dari energi pressure menjadi energi velocity untuk melewatkan fluida melalui
jalur yang kecil. Setelah melalui jalur yang terbatas itu, energi velocity berkurang dan energi pressure akan meningkat.
Tujuan Venturi pada fuel system bukan untuk mengukur flow rate melainkan untuk menyediakan
simulasi nozzle pressure (pressure di Underwing Coupling) di B. Selain itu berfungsi juga sebagai
sinyal kontrol kepada Pressure Control
Valve (SPCV).
Pengaturan Venturi
Kebanyakan sistem pada truk
pengisian menggunakan tekanan angin (air
pressure) dengan menggunakan pressure
regulator sebagai tekanan referensinya. Air
Reference Pressure bekerja bersamaan dengan Venturi Pressure. Jika total tekanan terbaca di venturi lebih besar
daripada Air Reference Pressure, maka
piston pada Input Coupler akan bergerak menutup untuk mengurangi pressure dan membuat sensing piston input coupler kembali
untuk menyeimbangkan posisinya.
Untuk lebih jelasnya, akan kita
coba bahas lebih dalam pada tulisan selanjutnya mengenai Secondary Control
Valve dan bagaimana cara kerjanya termasuk hubungannya dengan Air reference, Venturi dan HECV.
test
ReplyDeleteSelamat Pagi Mas Wisnu... Saya tertarik dengan artikel anda di catatan acak ini terutama dengan refueling avtur ke pesawat. Jika berkenan mau minta informasi lagi terutama tentang equipment untuk refueling avtur.
ReplyDeleteUlasannya mantap.
ReplyDeleteThumbs Up!
Salam kenal saya mico ini WA saya 082245934151 , mungkin ada yg mencari oli filter regulator, barang" pneumatic, solenoid valve, proces automation, sensors and accessories, tubing and fitting silahkan hub.in saya
ReplyDeleteProduk merek FESTO dan kantor di Surabaya sebagai distributor resmi Festo
trimakasih sangat bermanfaat bagi kita yang bekerja di depot pengisian pesawat ..
ReplyDelete